Pengolahan briket arang adalah proses yang mengubah bahan baku organik menjadi produk briket arang yang siap digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini melibatkan beberapa tahapan penting yang memastikan briket arang memiliki kualitas tinggi, efisiensi pembakaran yang baik, dan ramah lingkungan.
Tahapan Pengolahan Briket Arang
Tahap 1 Pengolahan Briket Arang: Pengumpulan dan Pemilihan Bahan Baku
Tahap pertama dalam pengolahan briket arang adalah pengumpulan dan pemilihan bahan baku. Bahan baku yang sering digunakan meliputi:
- Tempurung kelapa
- Serbuk gergaji
- Sekam padi
- Limbah pertanian lainnya seperti batang tebu, tongkol jagung, dan serat kelapa
Bahan baku ini dipilih karena ketersediaannya yang melimpah dan sifatnya yang dapat diperbarui. Pemilihan bahan baku yang baik sangat penting untuk memastikan kualitas briket arang yang dihasilkan.
Tahap 2: Pengarangan
Setelah bahan baku terkumpul, tahap berikutnya adalah pengarangan. Pengarangan dilakukan melalui proses pirolisis, yaitu pembakaran bahan baku dalam kondisi tanpa oksigen. Proses ini menghasilkan arang yang berkualitas tinggi. Pengarangan dapat dilakukan dalam tungku khusus yang dirancang untuk mengontrol suhu dan aliran udara, sehingga proses pembakaran berlangsung efisien dan menghasilkan arang dengan kandungan karbon tinggi.
Tahap 3 Pengolahan Briket Arang: Penghancuran
Arang yang dihasilkan dari proses pirolisis kemudian dihancurkan menjadi serbuk halus. Penghancuran dilakukan menggunakan mesin penghancur arang. Tujuan penghancuran adalah untuk mendapatkan serbuk arang yang homogen dan memudahkan proses pencampuran dengan bahan perekat. Serbuk arang yang halus akan menghasilkan briket yang padat dan berkualitas tinggi.
Tahap 4: Pencampuran
Serbuk arang yang sudah dihancurkan kemudian dicampur dengan bahan perekat alami. Bahan perekat yang umum digunakan adalah pati singkong dan tepung kanji. Pencampuran dilakukan dengan menambahkan sedikit air untuk membantu proses pengikatan.
Proporsi antara serbuk arang dan bahan perekat harus tepat agar briket yang dihasilkan memiliki kekuatan dan daya bakar yang baik. Campuran ini diaduk hingga merata sehingga setiap partikel serbuk arang terlapisi bahan perekat.
Tahap 5 Pengolahan Briket Arang: Pencetakan
Campuran serbuk arang dan bahan perekat kemudian dicetak menggunakan mesin pencetak briket. Mesin ini akan membentuk campuran menjadi briket dengan ukuran dan bentuk yang seragam. Bentuk briket yang umum adalah silinder, kubus, atau bentuk lain yang mudah ditangani dan disimpan. Pencetakan yang baik akan menghasilkan briket yang padat dan tidak mudah hancur.
Tahap 6: Pengeringan
Briket yang sudah dicetak perlu dikeringkan untuk mengurangi kadar air yang terkandung di dalamnya. Ada dua cara untuk dilakukannya proses pengeringan:
- Pengeringan alami: Briket dijemur di bawah sinar matahari.
- Pengeringan buatan: Menggunakan oven pengering.
Pengeringan bertujuan untuk meningkatkan daya bakar briket dan memastikan briket tidak mudah berjamur atau rusak selama penyimpanan. Briket yang kering akan lebih mudah terbakar dan menghasilkan panas yang stabil.
Keuntungan Pengolahan Briket Arang
Ramah Lingkungan
Proses pengolahan briket arang memanfaatkan bahan baku organik yang dapat diperbarui dan limbah pertanian, sehingga membantu mengurangi volume sampah dan mendukung praktik daur ulang. Selain itu, briket arang alami tidak mengandung bahan kimia berbahaya, sehingga lebih aman bagi lingkungan.
Efisiensi Energi
Briket arang memiliki densitas energi yang tinggi, sehingga menghasilkan panas yang lebih besar dan bertahan lebih lama dibandingkan dengan bahan bakar konvensional seperti kayu bakar. Proses pembakarannya juga lebih efisien, menghasilkan sedikit asap dan abu.
Penghematan Biaya
Pengolahan briket arang menggunakan bahan baku yang murah dan mudah didapat, sehingga biaya produksi relatif rendah. Ini menjadikan briket arang sebagai alternatif bahan bakar yang ekonomis bagi rumah tangga dan industri.
Kesimpulan
Pengolahan briket arang adalah proses yang efisien dan ramah lingkungan untuk menghasilkan bahan bakar berkualitas tinggi dari bahan baku organik. Melalui tahapan pengumpulan bahan baku, pengarangan, penghancuran, pencampuran, pencetakan, dan pengeringan, briket arang dihasilkan dengan kualitas yang baik dan siap digunakan untuk berbagai kebutuhan energi. Keunggulan dari segi efisiensi energi, ramah lingkungan, dan biaya yang ekonomis menjadikan briket arang sebagai solusi yang menarik untuk kebutuhan bahan bakar di rumah dan industri.