Penyakit Umum Pada Lele Dan Penanganannya

Penyakit Umum Pada Lele Dan Penanganannya

Penyakit umum pada lele dan penanganannya menjadi salah satu sektor perikanan yang populer di Indonesia karena potensi ekonominya yang tinggi dan pemeliharaannya yang relatif mudah. Namun, dalam budidayanya, para peternak sering dihadapkan pada tantangan berupa penyakit yang dapat mengancam kelangsungan hidup ikan.

Penyakit umum pada lele dan penanganannya umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan yang kurang optimal, infeksi mikroorganisme, hingga serangan parasit.

 

Penyakit Umum Pada Lele

Berikut adalah penyakit umum pada lele dan penanganannya yaitu:

1. Penyakit jamur (saprolegniasis)

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur saprolegnia yang biasanya menyerang ikan lele di kolam dengan kualitas air yang buruk atau yang terluka. Gejala yang muncul antara lain adanya bercak putih atau keabuan di tubuh ikan, terutama di sekitar sirip dan luka.

Penanganan untuk mengatasi infeksi jamur, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah memperbaiki kualitas air kolam. Ikan yang terinfeksi bisa direndam dalam larutan garam dengan konsentrasi 2-3% selama 10-15 menit. Penggunaan obat antijamur seperti malachite green atau dormalin juga dapat membantu mengatasi penyakit ini.

2. Penyakit bakteri (aeromoniasis)

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri aeromonas hydrophila yang biasa muncul di lingkungan dengan senitasi buruk. Ikan yang terinfeksi menunjukkan gejala seperti luka pada tubuh, perut membengkak, serta sirip yang terkikis. Penyakit ini bisa menyebar dengan cepat dan menyebaban kematian massal.

Penanganan pencegahan terhadap penyakit ini bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan air dan memberikan pakan yang berkualitas. Ikan yang terkena infeksi dapat diobati dengan menggunakan antibiotik seperti oxytetracycline atau sulfadiazine-trimethoprim yang dicampurkan ke dalam pakan.

3. Penyakit parasit (trichodiniasis)

Trichodiniasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit protozoa trichodinasis. Parasit ini sering muncul di kolam yang tercemar dengan tingkat kepadatan ikan yang tinggi. Gejala yang ditunjukkan oleh ikan lele yang terinfeksi parasit ini antara lain menggosok tubuhnya ke dinding kolam. Nafsu makan menurun, dan insang yang memucat.

Jika tidak diatasi, parasit ini dapat menyebabkan kematian karena ikan sulit bernapas. Penanganan untuk mengatasi penyakit ini, kolam hrus dibersihkan secara rutin dan kualitas air dijaga dengan baik. Ikan yang terkena parasit dapat direndam dalam larutan garam 2-3% selama beberapa menit.

4. Penyakit ikan kembung (dropsy)

Dropsy atau penyakit kembung pada ikan disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyebabkan penumpukan cairan di dalam tubuh ikan. Gejala yang terlihat adalah perut ikan yang membengkak secara abnormal dan sisik yang mengembang.

Penyakit ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi bakteri dan kondisi lingkungan yang buruk. Penanganan pengobatan untuk penyakit kembung dapat dilakukan dengan menggunakan antibiotik yang dicampurkan ke dalam pakan.

Selain itu, menjaga kualitas air dengan parameter yang baik seperti pH, suhu, dan kadar oksigen sangat penting untuk mencegah penyakit ini.

 

Pencegahan Umum

Pencegahan penyakit pada ikan lele lebih baik dilakukan daripada mengobati. Beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan meliputi:

1. Kualitas air

Selalu pantau kualitas air kolam, pastikan air bersih dan kaya oksigen. Pergantian air setiap hari sangat penting untuk menjaga kebersihan kolam.

2. Kepadatan ikan

Hindari kepadatan yang terlalu tinggi dalam kolam karena dapat memicu stres dan penyebaran penyakit.

3. Pemberian Pakan yang Berkualitas

Berikan pakan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan ikan untuk menjaga sistem imun mereka tetap baik.

4. Snitasi kolam

Lakukan pembersihan kolam secara rutin dan hindari penggunaan bahan kimia yang berlebihan. Dengan menerapkan manajemen yang baik dalam budidaya lele, resiko terkena penyakit dapat diminimalisir hasil panen bisa lebih optimal.